Analisis Lokus Kajian Donat Madu
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
Ekonomi Manajerial
Disusun oleh:
Sufi Widaningsih 114030001
EP-A
JURUSAN EKONOMI
PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2014
Analisis Unit Usaha Donat Madu
1. Deskripsi Lokus Bisnis
Donat madu
merupakan salah satu usaha donat dengan sistem kemitraan atau waralaba yang
berada di Kota Bandung. Donat madu bergerak di bidang industry makanan.
Didirikan oleh sepasang suami istri yaitu Ridwan Iskandar bersama dengan Fanina Nisfulaily. Donat madu
didirikan pada bulan Mei tahun 2010 di Jl. Cihanjuang Nomor 158 A, Kota Cimahi
Jawa Barat. Buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga pukul 19.00, namun dihari
Sabtu dan Minggu, buka mulai pukul 07.30 samapi pukul 20.00. Memiliki ciri khas pada adonan donat
dengan tambahan madu, dengan madu bermutu yaitu madu Sumbawa.
Donat madu
merupakan bisnis usaha donat waralaba yang banyak diminati oleh masyarakat
Indonesia terbukti dengan adanya gerai di setiap kota yang sekarang berjumlah 106 gerai di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Bali, Makasar,Batam khususnya di Bandung sendiri yang menjadi awal
gerai donat madu. Dengan konsep Open Kitchen yang arrtinya donat madu langsung
diproduksi di tokonya sehingga pembeli bisa melihat sendiri bagaimana donat
dibuat, donat yang dibuat pun fres karena diproduksi dan di display pada hari
yang sama. Rasa donat madu tak kalah lezat dari donat bermerek yang dijual di
mal-mal. Teksturnya lembut dan ringan, rasa manisnya pas berasal dari madunya.
Ada 27 varian topping, ada topping yang tidak dimiliki merek donat lain yaitu
coklat taburan Italia. Inspirasi varian topping terkadang diperoleh sebagain
dengan melakukan survey ke merek donat lainnya dan sedikit meniru serta mencari
bahan langsung ke distributor. Untuk melihat seberapa tinggi kualitas donat
madu dibanding merek lainnya yang dari segi harga lebih mahal. Selain donat
dengan ukuran regular Donat Madu juga membuat donat yang berukuran mini juga
bentuk kartun yang lucu tetapi ketika ada pesanan.
Sejarah
Donat Madu
Ridwan Iskandar bersama dengan istrinya Fanina Nisfulaily memulai bisnis
Donat Madu pada bulan Mei tahun 2010 di Jl. Cihanjuang Nomor
158 A, Kota Cimahi Jawa Barat. Awalnya nama yang dipakai adalah Donat Madu
Cihanjuang karena tempat pertama didirikan di Cihanjuang. Tapi, setelah
dipatenkan berubah menjadi Donat Madu karena nama tempat tidak bisa dipatenkan.
Ide awalnya yaitu mengembangkan bisnis kuliner yang lain. Mereka ingin
menciptakan produk premium namun memiliki harga yang terjangkau. Inovasinya
dengan menambah unsur lain di adonan donat biasa yaitu madu, bukan madu biasa
dan memilih madu bermutu yaitu madu Sumbawa. Butuh waktu satu tahun untuk
meracik donat dengan campuran madu.
Setahun
sudah beroperasi, tepatnya Sejak Juli 2011 Ridwan mengembangkan usaha donat dengan
sistem kemitraan atau waralaba agar bisnisnya lancar. Mitra pertama berada di
kawasan Depok, Bogor dan Cinere. Dengan menginvestasikan dana sebesar Rp
10.000.000 pada Donat Madu maka masyarakat bisa membuka waralaba ini. Nilai
investasi itu untuk mendapatkan hak atas penggunaan merek Donat Madu pelatihan
karyawan, serta biaya promosi. Setelah beroperasi, investor nanti mesti
membayar royalty fee 9 persen dari total omzet per bulan.
Adapun untuk kebutuhan peralatan kerja, seperti mesin pembuat adonan, interior
gerai, etalase donat dan tempat usaha harus disediakan oleh terwaralaba. Untuk
bahan baku donat, sepenuhnya disediakan Ridwan atau pemilik waralaba, untuk
kebutuhan produksi satu bulan waralaba membutuhkan Rp 7.500.000. Untuk menjaga
kualitas dan cita rasa donat tetap prima, Ridwan mempersiapkan sistem manajemen
kontrol untuk seluruh gerai Donat Madu serta merekrut dua karyawan khusus
bagian kontrol ini.
Dalam simulasi hitungan balik modal dari
Ridwan, gerai waralaba Donat Madu bisa balik modal dalam waktu lima sampai enam
bulan. Agar cepat balik modal, investor setidaknya mesti menjual empat paket
adonan atau setara dengan 300 potong donat dengan omzet Rp 900.000 per hari
atau setara dengan Rp 27.000.000 per bulan. Setiap potong donat dijual seharga
Rp 3.500 per potong.
Kemasan
Donat Madu
Dengan lambang Lebah sebagai hewan
penghasil madu di kemasan Donat madu serta Tagline donat yang cukup menarik dan
lucu yaitu "Add honey, less sugar... Get healthy, great
flavour" yang artinya Tambahkan madu, sedikit gula...Dapatkan sehat,
besar rasa Karena 75% bahan gula pada adonannya
diganti oleh madu. Namun tagline diganti sesuai dengan saran MUI (Majelis Ulama
Indonesia), karena donat madu sudah
bersertifikasi
halal. Tagline baru itu adalah : “Halal dan Sehat”.
2. Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan:
1. Faktor Internal
·
Harga
Harga produk Donat
Madu relatif terjangkau tidak
terlalu mahal Donat dibanderol dengan harga Rp 3.500 per buah. Dibandingkan
dengan merek lokal seperti J.CO, dan donat perusahaan luar negeri Dunkin’ Donuts hampir Rp. 6000 per buah. Dengan harga murah, tetapi Donat Madu tidak mengurangi kualitas sehingga
kalangan pelajar, mahasiswa dan kantoran dapat membeli produk Donat Madu. Harga
masuk ke dalam faktor yang mempengaruhi permintaan di Donat Madu.
·
Lokasi
Kepandaian mengambil tempat jualan
(place) dari pemilik Donat Madu merupakan salah satu yang membuat produk ini
kemudian melejit sukses. Donat
Madu mulanya dipasarakan di kawasan Cihanjuang, dengan jalanan tempat berlalu-lalang kendaraan yang
ramai
bahkan namanya Donat Madu Cihanjuang, karena memang dibuat di kawasan itu. Di kawasan Cihanjuang memang tak
banyak tempat jajanan atau camilan yang memiliki image ‘kelas atas’. Paling
tidak pada tahun 2010, saat dimana Donat Madu mulai dirintis hal itulah yang
membuat orang melirik Donat Madu. Dengan
kondisi apa yang dikatakan tersebut, membuat calon pembeli tertarik dengan
produk Donat Madu. “Kesannya melihat Donat
Madu
bersih, menarik, dan harganya tak mahal.
2. Faktor Eksternal
·
Pendapatan
Pengunjung
Harga Donat madu sangat terjangkau sehingga hampir semua
kalangan masyarakat dapat membeli khususnya yang berpendapatan di atas Rp
700.000 per bulan .
·
Selera
Selera
tentu sangat mempengaruhi permintaan Donat Madu karena memang Donat madu
memiliki 27 aneka rasa dan topping serta bentuk yang beraneka ragam disetiap
gerainya, sehingga selera merupakan salah satu yang mempengaruhi permintaan
Donat Madu.
·
Promosi
Berbeda
dengan promosi produk lainnya Donat Madu menggunakan Promo Taste yang artinya konsumen
menceritakan lagi kepada yang lain tentang produk donat madu sehingga orang
akan penasaran untuk membeli Donat Madu.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Penawaran
1. Faktor Internal
·
Inovasi
Inovasi
baru yaitu dengan menambahkan madu Sumbawa pada adonan donat sebagai pemanis karena 75% bahan gula pada adonannya diganti oleh
madu sehingga menimbulkan aroma dan sensasi rasa sempurna. Selain
fungsinya sebagai pemanis, madu terkenal memiliki banyak sekali manfaat dan
khasiat untuk kesehatan. Dan juga Konsep open kitchen yang diusung sehingga
Konsumen dapat langsung melihat pembuatannya hingga tersaji di rak display.
Konsep open kitchen ini ternyata mampu menghipnotis konsumen dan meyakinkan
bahwa Donat Madu dibuat dari bahan-bahan yang
aman bagi kesehatan. Jadi tak perlu
khawatir kalau saja anda menyantap donat madu dalam jumlah yang banyak.
2. Faktor
Eksternal
·
Jumlah
Pesaing
Jumlah pesaing yang bergerak di bidang kuliner makanan
ringan atau jajanan seperti donat sudah
tidak terhitung banyaknya, Terlebih beberapa yang memiliki usaha tawarkan
kemitraan atau waralaba. Tidak cuma membidik kelas menengah atas, banyak juga
gerai yang mengincar customer dari kelas menengah ke bawah. Maka, persaingan
usaha donat juga makin ketat. Contohnya
saja kemitraan usaha donat yang berkembang di tanah air, yaitu Baker’s King
serta P-Do Donut.
4. STRATEGI MARKETING:
1. Segmentasi
Berdasarkan
Karateristik Pelanggan
Donat Madu:
Wilayah geografis: Dengan segmentasi
pasar Wilayah Perkotaan
Jenis usaha : Waralaba industri
makanan
Ukuran usaha: Skala Menengah
Jenis kelamin: Wanita/Pria
Segmenting
Donat Madu adalah para
konsumen keluarga denga biasa minimal belanja setengah lusin dengan finansial
menengah kebawah karena harga masih terjangkau. Apabila pendapatan yang
diperoleh tinggi maka permintaan akan produk juga semakin tinggi atau
sebaliknya. Donat Madu bisa
dinikmti oleh siapa saja mulai dari usia 1 tahun sampai lansia dilihat dari
bahan yang sehat karena madu yang digunakan adalah madu murni dari Sumbawa.
2. Targeting
Harga Donat Madu sangat terjangkau
sehingga semua kalangan masyarakat dapat membeli. Dengan segmentasi konsumen
keluarga . Pada umumnya pengunjung yang mengendarai motor dan mobil memiliki
pendapatan yang berbeda sehingga produk yang dibelinya akan lebih banyak yang
mengendarai mobil.Target market Donat
Madu adalah konsumen
keluarga.
3. Positioning
Dengan konsep bisa langgeng ke depan
dengan tidak merubah bahan baku yang digunakan tetapi menambahkan bahan yang
bekualitas serta inovasi-inovasi baru. Donat Madu meenciptakan image atau
citra Produk di benak konsumen sebagai Waralaba Donat dengan berkualitas
dan harga yang pas.
5. Analisis SWOT
1.
Analisis
SAP
SAP
: Strategic Advantages Profile
Profil
Keunggulan Strategis
Permasalahan
Perkembangan Usaha Donat Madu
Variabel
Kunci
|
Sub
variablel
|
Indikator
|
Kekuatan/
Kelemahan
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot
x Rating
|
|||
Kualitas
Produk
|
35%
|
Keistimewaan
|
20%
|
Variant produk (topping)
|
100%
|
K
|
0,07
|
2
|
0,14
|
|
|
Kinerja (label)
|
50%
|
DINKES
MUI
Komposisi
|
35%
35%
30%
|
K
K
K
|
0,061
0,061
0,052
|
2
2
2
|
0,122
0,122
0,104
|
|
|
Khas produk
|
20%
|
Bentuk
|
100%
|
K
|
0,07
|
2
|
0,14
|
|
|
Kemasan
|
10%
|
|
|
L
|
-0,035
|
1
|
0,035
|
Karyawan
|
20%
|
Keterampilan
|
35%
|
|
|
K
|
0,07
|
2
|
0,14
|
|
|
Kejujuran
|
40%
|
|
|
K
|
0,08
|
2
|
0,16
|
|
|
Upah
|
25%
|
|
|
L
|
-0,05
|
1
|
0,05
|
Promosi
|
10%
|
Media
Sosial
|
20%
|
|
|
K
|
0,02
|
2
|
0,04
|
|
|
Promo
Taste
|
80%
|
|
|
K
|
0,08
|
2
|
0,16
|
Harga
|
20%
|
Biaya
Produksi
|
40%
|
|
|
K
|
0,08
|
2
|
0,16
|
|
|
Modal
|
30%
|
|
|
K
|
0,06
|
2
|
0,12
|
|
|
Profit
|
30%
|
|
|
K
|
0,06
|
2
|
0,12
|
Pelayanan
|
15%
|
Delivery
|
15%
|
|
|
L
|
0,022
|
1
|
0,022
|
|
|
Take
Away
|
85%
|
|
|
K
|
0,127
|
2
|
0,254
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
1.889
|
Dari
analisis SAP diketahui bahwa total dari bobot rating analisis SAP adalah 1,889 artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat
dari kekuatan ataupun kelemahan Usaha Donat Madu memburuk dari kondisi kemasan dan upah sedangkan
untuk kondisi yang lain kondisinya netral.
Dengan demikian, Donat Madu harus
melakukan peningkatan dalam kemasan jangan dibedakan dalam pembelian satuan
lusinan, pembelian satuan kemasanyanya harus ada logo desain Donat Madu. Selain
itu, dalam hal upah karyawan juga harus ditingkatkan agar kinerja para karyawan
semakin membaik.
Keterangan:
1= Lemah K= Kekuatan
2= Kuat L= Kelemahan
2.
Analisis
ETOP
ETOP
: Environmental Threat and Oppurtunity Profile
Profil
Keunggulan Strategis
Permasalahan
Perkembangan Usaha Donat Madu
Variabel Kunci
|
Sub Variabel
|
Ancaman / Peluang
|
Bobot
|
Rating
|
Bobot Rating
|
||
Keamanan
|
40%
|
Parkiran
|
100%
|
K
|
0,4
|
2
|
0,8
|
Selera
|
40%
|
Bagpacker
|
50%
|
K
|
0,2
|
2
|
0,4
|
|
|
Berkelompok
|
50%
|
K
|
0,2
|
2
|
0,4
|
Pendapatan Pengunjung
|
20%
|
Pengendara Motor
|
40%
|
K
|
0,08
|
2
|
0,16
|
|
|
Pengendara Mobil
|
40%
|
K
|
0,08
|
2
|
0,16
|
|
|
Pejalan Kaki
|
20%
|
L
|
-0,04
|
1
|
0,04
|
Jumlah
|
|
|
|
|
|
1,96
|
Dari analisis ETOP diketahui bahwa
total dari bobot rating analisis ETOP adalah 1,96 artinya
kondisi perkembangan usaha jika dilihat dari ancaman ataupun peluang Usaha
Donat Madu memburuk. Dari kondisi pendapatan pengunjung sedangkan untuk kondisi yang lain kondisinya
netral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar