Jumat, 27 Juni 2014



Analisis Lokus Kajian Donat Madu
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ekonomi Manajerial


 

Disusun oleh:
Sufi Widaningsih        114030001
EP-A

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS  PASUNDAN
BANDUNG
2014 


Analisis Unit Usaha Donat Madu
1. Deskripsi Lokus Bisnis
Donat madu merupakan salah satu usaha donat dengan sistem kemitraan atau waralaba yang berada di Kota Bandung. Donat madu bergerak di bidang industry makanan. Didirikan oleh sepasang suami istri yaitu Ridwan Iskandar bersama dengan Fanina Nisfulaily. Donat madu didirikan pada bulan Mei tahun 2010 di Jl. Cihanjuang Nomor 158 A, Kota Cimahi Jawa Barat. Buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga pukul 19.00, namun dihari Sabtu dan Minggu, buka mulai pukul 07.30 samapi pukul 20.00. Memiliki ciri khas pada adonan donat dengan tambahan madu, dengan madu bermutu yaitu madu Sumbawa.
Donat madu merupakan bisnis usaha donat waralaba yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia terbukti dengan adanya gerai di setiap kota yang sekarang  berjumlah 106 gerai di Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Makasar,Batam khususnya di Bandung sendiri yang menjadi awal gerai donat madu. Dengan konsep Open Kitchen yang arrtinya donat madu langsung diproduksi di tokonya sehingga pembeli bisa melihat sendiri bagaimana donat dibuat, donat yang dibuat pun fres karena diproduksi dan di display pada hari yang sama. Rasa donat madu tak kalah lezat dari donat bermerek yang dijual di mal-mal. Teksturnya lembut dan ringan, rasa manisnya pas berasal dari madunya. Ada 27 varian topping, ada topping yang tidak dimiliki merek donat lain yaitu coklat taburan Italia. Inspirasi varian topping terkadang diperoleh sebagain dengan melakukan survey ke merek donat lainnya dan sedikit meniru serta mencari bahan langsung ke distributor. Untuk melihat seberapa tinggi kualitas donat madu dibanding merek lainnya yang dari segi harga lebih mahal. Selain donat dengan ukuran regular Donat Madu juga membuat donat yang berukuran mini juga bentuk kartun yang lucu tetapi ketika ada pesanan.
Sejarah Donat Madu
            Ridwan Iskandar bersama dengan istrinya Fanina Nisfulaily memulai bisnis Donat Madu pada bulan Mei tahun 2010 di Jl. Cihanjuang Nomor 158 A, Kota Cimahi Jawa Barat. Awalnya nama yang dipakai adalah Donat Madu Cihanjuang karena tempat pertama didirikan di Cihanjuang. Tapi, setelah dipatenkan berubah menjadi Donat Madu karena nama tempat tidak bisa dipatenkan. Ide awalnya yaitu mengembangkan bisnis kuliner yang lain. Mereka ingin menciptakan produk premium namun memiliki harga yang terjangkau. Inovasinya dengan menambah unsur lain di adonan donat biasa yaitu madu, bukan madu biasa dan memilih madu bermutu yaitu madu Sumbawa. Butuh waktu satu tahun untuk meracik donat dengan campuran madu.
            Setahun sudah beroperasi, tepatnya Sejak Juli 2011 Ridwan mengembangkan usaha donat dengan sistem kemitraan atau waralaba agar bisnisnya lancar. Mitra pertama berada di kawasan Depok, Bogor dan Cinere. Dengan menginvestasikan dana sebesar Rp 10.000.000 pada Donat Madu maka masyarakat bisa membuka waralaba ini. Nilai investasi itu untuk mendapatkan hak atas penggunaan merek Donat Madu pelatihan karyawan, serta biaya promosi. Setelah beroperasi, investor nanti mesti membayar royalty fee 9 persen dari total omzet per bulan. Adapun untuk kebutuhan peralatan kerja, seperti mesin pembuat adonan, interior gerai, etalase donat dan tempat usaha harus disediakan oleh terwaralaba. Untuk bahan baku donat, sepenuhnya disediakan Ridwan atau pemilik waralaba, untuk kebutuhan produksi satu bulan waralaba membutuhkan Rp 7.500.000. Untuk menjaga kualitas dan cita rasa donat tetap prima, Ridwan mempersiapkan sistem manajemen kontrol untuk seluruh gerai Donat Madu serta merekrut dua karyawan khusus bagian kontrol ini.
 Dalam simulasi hitungan balik modal dari Ridwan, gerai waralaba Donat Madu bisa balik modal dalam waktu lima sampai enam bulan. Agar cepat balik modal, investor setidaknya mesti menjual empat paket adonan atau setara dengan 300 potong donat dengan omzet Rp 900.000 per hari atau setara dengan Rp 27.000.000 per bulan. Setiap potong donat dijual seharga Rp 3.500 per potong.
Kemasan Donat Madu
            Dengan lambang Lebah sebagai hewan penghasil madu di kemasan Donat madu serta Tagline donat yang cukup menarik dan lucu yaitu "Add honey, less sugar... Get healthy, great flavour"  yang artinya Tambahkan madu, sedikit gula...Dapatkan sehat, besar rasa Karena 75% bahan gula pada adonannya diganti oleh madu. Namun tagline diganti sesuai dengan saran MUI (Majelis Ulama Indonesia), karena donat madu sudah bersertifikasi halal. Tagline baru itu adalah : “Halal dan Sehat”.



 


2.         Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Permintaan:
1.         Faktor Internal
·         Harga
            Harga produk Donat Madu relatif terjangkau tidak terlalu mahal Donat dibanderol dengan harga Rp 3.500 per buah. Dibandingkan dengan merek lokal seperti J.CO, dan donat perusahaan luar negeri  Dunkin’ Donuts hampir Rp. 6000 per buah. Dengan harga murah, tetapi Donat Madu tidak mengurangi kualitas sehingga kalangan pelajar, mahasiswa dan kantoran dapat membeli produk Donat Madu. Harga masuk ke dalam faktor yang mempengaruhi permintaan di Donat Madu.
·         Lokasi
            Kepandaian mengambil tempat jualan (place) dari pemilik Donat Madu merupakan salah satu yang membuat produk ini kemudian melejit sukses. Donat Madu mulanya dipasarakan di kawasan Cihanjuang, dengan jalanan tempat berlalu-lalang kendaraan yang ramai bahkan namanya Donat Madu Cihanjuang, karena memang dibuat di kawasan itu. Di kawasan Cihanjuang memang tak banyak tempat jajanan atau camilan yang memiliki image ‘kelas atas’. Paling tidak pada tahun 2010, saat dimana Donat Madu mulai dirintis hal itulah yang membuat orang melirik Donat Madu. Dengan kondisi apa yang dikatakan tersebut, membuat calon pembeli tertarik dengan produk Donat Madu. “Kesannya melihat Donat Madu bersih, menarik, dan harganya tak mahal.
2.         Faktor Eksternal
·         Pendapatan Pengunjung
            Harga Donat madu sangat terjangkau sehingga hampir semua kalangan masyarakat dapat membeli khususnya yang berpendapatan di atas Rp 700.000 per bulan .
·         Selera
      Selera tentu sangat mempengaruhi permintaan Donat Madu karena memang Donat madu memiliki 27 aneka rasa dan topping serta bentuk yang beraneka ragam disetiap gerainya, sehingga selera merupakan salah satu yang mempengaruhi permintaan Donat Madu.
·         Promosi
            Berbeda dengan promosi produk lainnya Donat Madu menggunakan Promo Taste yang artinya konsumen menceritakan lagi kepada yang lain tentang produk donat madu sehingga orang akan penasaran untuk membeli Donat Madu.

3.         Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
1.         Faktor Internal
·         Inovasi
            Inovasi baru yaitu dengan menambahkan madu Sumbawa pada adonan donat sebagai pemanis karena 75% bahan gula pada adonannya diganti oleh madu sehingga menimbulkan aroma dan sensasi rasa sempurna. Selain fungsinya sebagai pemanis, madu terkenal memiliki banyak sekali manfaat dan khasiat untuk kesehatan. Dan juga Konsep open kitchen yang diusung sehingga Konsumen dapat langsung melihat pembuatannya hingga tersaji di rak display. Konsep open kitchen ini ternyata mampu menghipnotis konsumen dan meyakinkan bahwa Donat Madu dibuat dari bahan-bahan yang aman bagi kesehatan.  Jadi tak perlu khawatir kalau saja anda menyantap donat madu dalam jumlah yang banyak.  

2.         Faktor Eksternal
·         Jumlah Pesaing
            Jumlah pesaing yang bergerak di bidang kuliner makanan ringan atau jajanan  seperti donat sudah tidak terhitung banyaknya, Terlebih beberapa yang memiliki usaha tawarkan kemitraan atau waralaba. Tidak cuma membidik kelas menengah atas, banyak juga gerai yang mengincar customer dari kelas menengah ke bawah. Maka, persaingan usaha donat juga makin ketat.  Contohnya saja kemitraan usaha donat yang berkembang di tanah air, yaitu Baker’s King serta P-Do Donut. 

4.         STRATEGI MARKETING:
1.         Segmentasi
            Berdasarkan Karateristik Pelanggan Donat Madu:
Wilayah geografis: Dengan segmentasi pasar Wilayah Perkotaan
Jenis usaha : Waralaba industri makanan
Ukuran usaha: Skala Menengah
Jenis kelamin: Wanita/Pria
Segmenting Donat Madu adalah para konsumen keluarga denga biasa minimal belanja setengah lusin dengan finansial menengah kebawah karena harga masih terjangkau. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan produk juga semakin tinggi atau sebaliknya. Donat Madu bisa dinikmti oleh siapa saja mulai dari usia 1 tahun sampai lansia dilihat dari bahan yang sehat karena madu yang digunakan adalah madu murni dari Sumbawa.

2.         Targeting
            Harga Donat Madu sangat terjangkau sehingga semua kalangan masyarakat dapat membeli. Dengan segmentasi konsumen keluarga . Pada umumnya pengunjung yang mengendarai motor dan mobil memiliki pendapatan yang berbeda sehingga produk yang dibelinya akan lebih banyak yang mengendarai mobil.Target market Donat Madu adalah konsumen keluarga.

3.         Positioning
            Dengan konsep bisa langgeng ke depan dengan tidak merubah bahan baku yang digunakan tetapi menambahkan bahan yang bekualitas serta inovasi-inovasi baru. Donat Madu meenciptakan image atau citra Produk di benak konsumen sebagai Waralaba Donat dengan berkualitas dan harga yang pas.



5. Analisis SWOT
1.      Analisis SAP
SAP : Strategic Advantages Profile
Profil Keunggulan Strategis
Permasalahan Perkembangan Usaha Donat Madu
Variabel Kunci
Sub variablel
Indikator
Kekuatan/
Kelemahan
Bobot
Rating
Bobot x Rating
Kualitas Produk
35%
Keistimewaan
20%
Variant produk (topping)
100%
K
0,07
2

0,14


Kinerja (label)
50%
DINKES
MUI
Komposisi
35%
35%
30%
K
K
K
0,061
0,061
0,052
2
2
2
0,122
0,122
0,104


Khas produk
20%
Bentuk
100%
K
0,07
2
0,14


Kemasan
10%


L
-0,035
1
0,035
Karyawan
20%
Keterampilan
35%


K
0,07
2
0,14


Kejujuran
40%


K
0,08
2
0,16


Upah
25%


L
-0,05
1
0,05
Promosi
10%
Media Sosial
20%


K
0,02
2
0,04


Promo Taste
80%


K
0,08
2
0,16
Harga
20%
Biaya Produksi
40%


K
0,08
2
0,16


Modal
30%


K
0,06
2
0,12


Profit
30%


K
0,06
2
0,12
Pelayanan
15%
Delivery
15%


L
0,022
1
0,022


Take Away
85%


K
0,127
2
0,254
Jumlah







1.889

Dari analisis SAP diketahui bahwa total dari bobot rating analisis SAP adalah 1,889 artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat dari kekuatan ataupun kelemahan Usaha Donat Madu  memburuk dari kondisi kemasan dan upah sedangkan untuk kondisi yang lain kondisinya netral.  Dengan demikian,  Donat Madu harus melakukan peningkatan dalam kemasan jangan dibedakan dalam pembelian satuan lusinan, pembelian satuan kemasanyanya harus ada logo desain Donat Madu. Selain itu, dalam hal upah karyawan juga harus ditingkatkan agar kinerja para karyawan semakin membaik.
Keterangan:
1= Lemah                    K= Kekuatan
2= Kuat                       L= Kelemahan
2.      Analisis ETOP
ETOP : Environmental Threat and Oppurtunity Profile
Profil Keunggulan Strategis
Permasalahan Perkembangan Usaha Donat Madu
Variabel Kunci
Sub Variabel
Ancaman / Peluang
Bobot
Rating
Bobot Rating
Keamanan
40%
Parkiran
100%
K
0,4
2
0,8
Selera
40%
Bagpacker
50%
K
0,2
2
0,4


Berkelompok
50%
K
0,2
2
0,4
Pendapatan Pengunjung
20%
Pengendara Motor
40%
K
0,08
2
0,16


Pengendara Mobil
40%
K
0,08
2
0,16


Pejalan Kaki
20%
L
-0,04
1
0,04
Jumlah





1,96
           
            Dari analisis ETOP diketahui bahwa total dari bobot rating analisis ETOP adalah 1,96 artinya kondisi perkembangan usaha jika dilihat dari ancaman ataupun peluang Usaha Donat Madu memburuk. Dari kondisi pendapatan pengunjung  sedangkan untuk kondisi yang lain kondisinya netral.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar